Now Reading
Sejarah Hindu dan Teori Kasta

Sejarah Hindu dan Teori Kasta

Jauh sebelum agama Hindu ada, India sudah memiliki suku dengan peradaban yang besar. Yang dikenal dengan nama suku Dravida, suku ini telah membangun 2 kota peradaban besar, yaitu Mahenjodaro dan Harappa.

Lalu pada sekitar tahun 1500-2000 SM, masuklah suku Arya yang berasal dari Indo-Jerman dan masuk dari Asia tenggara melalui celah Kaiber di pengunungan Himalaya. Suku Arya mempunyai kepercayaan untuk memuja banyak dewa (Polytheisme) lalu berkontak langsung dengan suku Dravida, yang mempunyai kepercayaan terhadap roh nenek moyang sehingga kemudian ada percampuran antara kepercayaan suku Arya dan Dravida. Adanya kontak antara Arya dan Dravida, membuat Arya merasa lebih tinggi derajatnya dibanding dengan suku dravida. Dengan itu, suku Arya membuat kasta-kasta di atas suku Dravida untuk membedakannya sekaligus merendahkan suku Dravida hingga muncul kepercayaan agama Hindu. Kasta Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Syudra.

Dengan pesatnya perkembangan agama Hindu di India, maka mereka berusaha keluar dan menyebarkannya ke Seluruh kawasan Asia, termasuk Indonesia (Nusantara). Di Indonesia sendiri, agama Hindu diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia, karena di Indonesia pada saat itu mempunyai kepercayaan animisme-dinamisme yang menyembah apapun yang dianggap keramat dan berkarisma seperti pohon tua, batu-batu besar, matahari, dsb.

Masuknya agama Hindu ke Indonesia terjadi karena berbagai hal yang masih diperdebatkan, ada 5 teori masuknya agama Hindu ke Indonesia antara lain;

1. Teori Brahmana, (Van Leer): Menjelaskan bahwa Hindu masuk ke Indonesia lewat campur tangan para kaum Brahmana. Kaum Brahmana merupakan tokoh agama dari Hindu, yang secara khusus menyebarkan ajarannya langsung ke raja-raja Nusantara yang diyakini dapat menyebarkan ajarannya dengan cepat pada masyarakat di bawahnya.

2. Teori Ksatria, (C.C Berg, Mookerji dan J.C Moens): Teori ini menyatakan golongan bangsawan atau ksatria dari India yang membawa masuk dan menyebarkan agama Hindu ke Indonesia.

3. Teori Waisya, (Enje Kromo): Menjelaskan tentang masuknya Hindu ke Indonesia melalui pedagang yang kontak langsung dengan orang pribumi dan melakukan penyebaran agama Hindu.

4. Teori Sudra, (Van Vader): Menyatakan bahwa orang bawah (budak/hamba sahaya) lari ke Indonesia dan berbaur lalu menyebarkan agama Hindu ke Masyarakat Nusantara.

5. Teori Arus Balik, (Balika Bos): Menerangkan bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia Dengan bantuan orang Indonesia itu sendiri. Orang Indonesia yang belajar ke India lalu pulang membawa ajaran agama Hindu dan menyebarkannya di kampung halaman.

*Review diskusi fokus pada Sejarah Hindu oleh: Sahabat Muslih

View Comments (0)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Scroll To Top