Now Reading
Pantai Pasir Putih Pelepas Lelah: Sebuah Feature

Pantai Pasir Putih Pelepas Lelah: Sebuah Feature

Terik matahari begitu tajam hingga menusuk kalbu di pagi itu menyambut kedatangan kami di kabupaten Serang,Banten, setelah melalui perjalanan kurang lebih dari empat jam. Perjalanan ku beserta keluarga dalam rangka liburan panjang yang bertepatan dengan Hari Buruh. Kami memilih untuk berwisata ke salah satu pantai yang berada di daerah Serang Banten.

Pertama kali tiba di Serang, kami sekeluarga langsung mengunjungi salah satu wisata pantai yang ada di sana dari sekian banyak pantai tersebut, saya lebih senang berwisata di pantai sederhana yang masih asri dengan pasir luas dan saung sederhana di antara pohon-pohon kelapa, yaitu Pantai pasir Putih.

Pantai Pasir Putih ini merupakan salah satu pantai yang paling banyak diminati oleh pengunjung. Sesuai dengan namanya, pantai Pasir Putih tentunya memberikan hamparan pasir berwarna putih untuk kita bebas mengekspresikan keceriaan berwisata di pantai.

Luasnya area pasir di bibir pantai ini kemudian dimanfaatkan oleh pengelola dengan menyewakan ATV (All-Terrain Vehicle), yaitu jenis kendaraan yang digerakkan dengan mesin motor dan memiliki empat roda. Cukup dengan merogoh kocek sebesar Rp50.000,- kita bisa menikmati serunya mengendarai ATV selama 15 menit, Ombaknya yang cukup besar bisa juga dijadikan sebagai tempat belajar berselancar bagi pemula, dengan menyewa papan selancar yang terbuat dari gabus campuran fiber dan Dasar pantainya landai tanpa karang, membuat pengunjung nyaman berenang bebas atau dengan menyewa ban pelampung dan seperti pantai-pantai lainnya.

Di pantai Pasir Putih ini juga ada permainan banana boat dan kami pun tertarik untuk bermain banana boat, dengan udara yang sejuk kami pun diajak muter-muter dengan banana boat dan kami di lempar ke tengah-tengah pantai. Namun, sayang sekali saya tidak bisa berenang sehingga untuk mendekat ke tepi pantai harus di bantu oleh kakak saya.

Angin menderu kencang namun sejuk air laut menggulung terpecah di bibir pantai aku menelusuri pinggir pantai ini dengan berjalan kaki sambil berpose-pose. Melesat melintasi pasir pantai yang putih dan mulus sesekali disapu ombak, sungguh aku merasakan kedamaian. Seperti tak ada beban dalam hidup.

Tak henti-hentinya aku merasa kagum atas keindahan panoramanya. Pesona eksotisnya berupa deburan ombak dan pemandangan disekitar pantai. Angin memberikan kesejukan dan rasa damai. Tak ada orang yang berwajah muram disini, semua tertawa lebar, merasakan kebahagiaan berada ditempat seindah ini. Letih karena perjalan di mobil pun terbayar lunas dengan pantai yang luar biasa ini.

Tak terasa sudah tiga jam kami bermain di pantai ini, perjalananpun kami lanjutkan untuk mengisi tenggorokan yang sudah kekurangan air. Kami mendatangi pedagang kelapa muda dan membeli 7 kelapa muda dan mengisi perut yang kosong setelah bermain di Pantai.

Tibalah Sunset Matahari terbenam secara perlahan mengakhiri perjalanan liburan, kami hanya sekitar satu hari kami berada di Pantai Pasir Putih, Mama dan Papa sudah mengajak kami untuk pulang, walau rasanya Kami tidak ingin meninggalkan Pantai ini Tapi Besok sudah Harus Beraktivitas kembali, Akhirnya kami memutuskan untuk pulang.

Tampak wajah saudara saya yang makin hitam karna sengatan matahari tadi. Kami berbagi canda, sambil berjalan dan menutup cerita ini. Tak bisa aku lupakan Pantai Pasir Putih meski kutulis namamu di pasir dan tersapu ombak Kau akan selalu ku kenang sebagai pantai yang sangat indah dan menyenangkan.

Jika Kalian Ingin berkunjung waktu yang Tepat yaitu pada sore hari ketika matahari hendak terbenam. Agar tidak tersengat panasnya matahari.

Hasil Rencana Tindak Lanjut (RTL) Peserta Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) 2020 PMII Rayon FIB UNEJ.

View Comments (0)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Scroll To Top