Sajak-Sajak Buat Mama
Aku pulang
(Karya Agus Pras Setiawan)
Ranjang itu telah usang
Nampak reyot dan rapuh
seolah akan ambruk kapan saja
Mungkin sekelompok pasukan rayap
telah diam diam menjajah ranjang itu
Di atas ranjang
Si ibu terbaring sepi
Menggumamkan kidung kidung rindu
Ditemani pasukan rayap
yang diam diam menjajah ranjangnya
Sayup sayup terdengar ketuk pintu
Disusul suara seorang pemuda
“aku pulang bu,”
Si ibu yang terbaring lemas
tergegas bangun untuk membukakan pintu
Matanya bersinar cerah
Tubuhnya rentanya penuh daya
seolah sosoknya yang tadi terbaring lemas
adalah sekedar akting belaka
Kami Memanggilnya
(Karya Wildan Hasan)
Di langit
dengan tiap dayang-dayang bintang
Yang Rupawan
kami memanggilnya Purnama
Di Jiwa
menaungi tiap-tiap berkat
menjaga dari segala cela
kami memanggilnya Dharma
Di Hati
mengajarkan makna kasih
dikenal dengan simbol cinta
kami memanggilnya Kama
Di kami
Purnama, Dharma, Kama adalah sebutan lainnya
Sesuatu yang tercipta sempurna
kami memanggilnya Mama