Now Reading
Cristiano “Eks GOAT” Ronaldo: Sang Pahlawan Revolusioner MU?

Cristiano “Eks GOAT” Ronaldo: Sang Pahlawan Revolusioner MU?

Setelah sekian lama tidak menulis di Matapena, kali ini saya kembali dengan tulisan yang sedikit berbeda: bukan tentang analisis taktikal pertandingan klub sepakbola Eropa, bukan juga tentang piala dunia yang lagi hot-hot-nya.

 

Kali ini saya akan mengomentari ulah salah satu oknum “GOAT” (red: Greatest of All Time, Terbaik Sepanjang Masa) yang menggemparkan seluruh dunia.

 

Perlu diperhatikan bahwa tulisan ini bersifat sangat subjektif dan bagi “kaum penyembah” Ronaldo, demi kebaikan Anda saya sarankan tak melanjutkan membaca tulisan ini.

 

Ronaldo lagi dan lagi kembali berulah dengan melakukan wawancara kontroversial, wawancara yang mungkin lebih cocok disebut sebagai curhatan pilu dan drama dari seorang artis besar.

 

Curhat pilu ini awal dirilis pada Senin, 13 November 2022 oleh The Sun dalam suatu program bernama Piers Morgan Uncensored.

 

Piers Morgan, presenter program ini ialah jurnalis yang memang sering mewawancarai artis terkenal yang sering terlibat kontroversi.

 

Dalam wawancara ini, Ronaldo dapat dibilang buka-bukaan mengatakan perihal kondisinya di Manchester United (MU). Berbagai pernyataan kontroversial diungkapkan oleh Ronaldo.

 

Pernyataan yang saya katakan kekanak-kanakan bagi “Sugar Daddy” berumur 37 dan peraih 5 gelar Balon D’or (red: penghargaan bagi pemain terbaik dunia yang penilaiannya berdasarkan voting). Namun, beberapa pernyataannya memang saya akui benar dan sudah menjadi keresahan seluruh fans MU.

 

Misalnya Ronaldo yang menganggap bahwa semenjak ditinggal oleh Sir Alex Ferguson (red: Oppa Fergie) MU tak berkembang dan terkesan stagnan, juga pendapatnya mengenai fasilitas yang sama saja sejak dia pergi dari Old Trafford, Stadion kebanggan MU, pada tahun 2009.

 

Hal ini memang saya akui benar, bahkan bukan hanya saya tetapi seluruh fans MU juga mengakuinya. Stagnasi, minim prestasi, dan tidak adanya perkembangan fasilitas memang sedari lama telah dikeluhkan fans MU. Hal ini merupakan dampak dari rakusnya pemilik MU saat ini, yaitu “keluarga cendana”… Glazzers! yang meraup pendapatan klub untuk kepentingan pribadi, bukan untuk kepentingan pembangunan klub.

 

Selain pernyataan kontroversi yang berharga ini, pernyataan kontroversi lain dari Ronaldo saya anggap hanya sebagai curhatan atas ketidakberdayaannya dalam kondisi saat ini.

 

Misalnya perihal pernyataan Ronaldo dengan mengatakan Ten Haag, pelatih MU, yang tidak respect (red: hormat) kepadanya yang membuat Ronaldo juga tak respect kepada Ten Haag.

 

Pernyataan yang sungguh konyol karena sejak datangnya Ten Haag, justru Ronaldo sangat dihargai oleh Ten Haag bahkan beberapa kali ulah tidak profesional Ronaldo justru masih diberikan kebaikan oleh Ten Haag. Semisal ketika Ronaldo izin untuk tidak ikut pra-musim karena masih berduka perihal bayi laki-lakinya yang meninggal, Ten Haag memberikan izin bahkan ketika pemain lain sudah mulai latihan persiapan menghadapi musim 2022/2023 dan kala itu MU kekurangan posisi striker untuk mengarungi pramusim.

 

Selain itu, ketika Ronaldo berulah tidak professional dengan keluar lapangan sebelum pertandingan berakhir tanpa izin pelatih, bahkan 2 kali Ronaldo berulah seperti ini (yang pertama kala menghadapai Rayo Valecano dalam tur pramusim terakhir dan ketika MU menghadapi Tottenham dalam lanjutan liga inggris). Atas berbagai ulahnya, Ten Haag hanya sekali memberikan peringatan dan skorsing ketika ulah keluar lapangan lawan Tottenham. Lalu Anda langsung berisik, mengatakan Ten Haag tidak respect… wow lucu sekali Anda!

 

See Also

Mengenai pernyataan Ronaldo yang lain, sepertinya saya tak mau banyak berkomentar lagi karena saking sedih dan pilunya. Terlebih pernyataannya saya kira bukan ranah saya sebagai fans karena mengenai “dapur” MU hanya pemain dan staf yang berkecimpung di dalamnya yang tahu dan pernyataan mengenai kritik pedas oleh berbagai media dan legenda MU terhadapnya ialah haknya untuk membalas hal tersebut.

 

Ada kabar yang mengejutkan dan membahagiakan, keluarga Glazzers selaku pemilik MU memutuskan untuk menjual MU. Sebuah reformasi bagi MU apabila benar-benar terjual terlebih kepada pemilik baru yang semoga lebih peduli terhadap pengelolaan internal MU.

 

Ronaldo efek… GOAT efek… berbagai pernyataan terutama yang benar-benar menyerang internal klub menurut saya benar-benar memojokkan dan mempermalukan petinggi MU bak jeritan indah Wiji Thukul yang mendengung kencang di tembok baja kompleks cendana. Pernyataan yang di sisi lain sangat caper, namun pada sisi tertentu justru memperlihatkan betapa loyalnya kepada klub, bahkan Ronaldo dalam wawancara tersebut juga mengatakan kira-kira beginilah intinya “jika memang demi kebaikan klub saya harus dikorbankan, maka saya siap berkorban”.

 

Mungkin Sahabat sedikit bingung sudut pandang mana yang saya pakai karena isi tulisannya yang amburadul dan wadadaw. Seperti inilah adanya, saya membenarkan atas apa yang saya yakini benar dan saya menyalahkan atas apa yang saya yakini salah. *tambah amburadul

 

Sekian tulisan absurd ini saya buat, semoga bermanfaat dan semoga kabar dijualnya MU dilirik Ustad Yusuf Mansur. #GGMU

 

 

Penulis: Refaga Dwi Bayu Saputra

Penyunting: Rizqi Hasan

Ilustrasi: Rizqi Hasan, mengolah dari Pixabay.com

View Comments (0)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Scroll To Top