Ancai
Seorang Gadis random yang siap mengikuti alurmu dengan senang hati
Akal-akal dangkal bergerombol di tiap-tiap sudut bumi
Jiwa-jiwa tak tahu diri telah teramat kerap menghabisi
Kami yang memberi makan saban hari, dibacok sampai mati
Beberapa bahkan dibakar hidup-hidup, padahal nafas mereka, kami yang beri
Sementara kami yang menjadi sumber kehidupannya, justru diracuni
Kadangkala kami dilempari sampah-sampah, plastik, stirofoam, bahkan popok bayi bekas pakai
Kadangkala kami marah lantas meluap ke segala arah, semua kami genangi
Bahkan, juga bukan salah kami, jika nanti kalian mati kehausan, karena kami kalian nodai
Di sekitar kami, bentala juga dicekoki racun, limbah, pun bahan kimia, sampai mati
Padahal bentala tak pernah marah kalian injak-injak hingga kalian nodai saban hari
Adapula teriak bentala, yang menangis kaukubur hidup-hidup dengan cor di atasnya
Padahal bentala bertugas memberi kehidupan dan pertolongan saat tangis langit murka
Dasar setan pongah, ada yang ikhlas memberi malah dihakimi seenak hati, ancai!
Barangkali setan keji macam kalian memang tak pernah bersesunyi
Lihatlah, sabar kami semua sudah nyaris habis takar, pikirkan sekali lagi
Sekiranya jika kami benar-benar sakit hati, lalu sudah tak mau menolong dan memberi, masih bisakah kalian hidup tanpa kami?
Blitar, 15 April 2023.
sajak: Binti Mahmudah
Seorang Gadis random yang siap mengikuti alurmu dengan senang hati