Now Reading
Memaknai Silaturahim Dalam Bingkai Pergerakan: Sebuah Perjalanan Panjang Menuju Hati yang Lapang

Memaknai Silaturahim Dalam Bingkai Pergerakan: Sebuah Perjalanan Panjang Menuju Hati yang Lapang

Manusia tidak hanya membutuhkan aspek materi, namun juga membutuhkan aspek lainnya seperti kasih sayang, cinta, perhatian, dan dukungan dari orang lain. Maka dari itu manusia disebut sebagai makhluk sosial yang di manapun dan kapanpun pasti membutuhkan manusia lain untuk menjalani kehidupan.

Dalam kehidupannya, manusia tidak dapat lepas dari yang namanya silaturahim (interaksi/sosialisasi). Tanpa adanya silaturahim, tentu hidup manusia akan hambar dan tidak akan berwarna. Untuk itu, dalam Islam silaturahim sangat penting. Hal ini menjadi bagian dari tujuan penciptaan manusia dalam Islam, proses penciptaan manusia, hakikat penciptaan manusia, konsep manusia dalam Islam, serta hak dan kewajiban manusia dalam Islam. Ada banyak sekali hikmah silaturahim dan manfaat yang bisa didapatkan. Tentunya, semua hikmah silaturahim membawa manfaat yang positif dan terasa dalam hidup kita jika dijalankan secara konsisten. Manfaat tersebut diantaranya merekatkan ukhuwah, memperbanyak rezeki, saling mengenal dan memperluas persaudaraan, serta menambah ilmu dan hikmah hidup.

Dalam rangka menjaga semangat kekeluargaan itulah maka PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), Rayon Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember menyambut awal tahun 2020 dengan melaksanakan agenda Tour Alumni se-Jawa Timur. Agenda tahunan silaturahim ini telah dilakukan oleh beberapa periode kepengurusan sebelumnya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan sinergitas kekeluargaan antara pengurus maupun anggota PMII Rayon FIB dengan para alumni se-Jawa Timur. Selain itu, diharapkan agar berbagai pengalaman yang dimiliki oleh tiap alumni menjadi cambuk bagi para pengurus untuk selalu semangat dalam berproses di PMII. Pada periode kepengurusan tahun ini kegiatan Tour Alumni dilaksanakan di beberapa daerah Jawa Timur meliputi Banyuwangi, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Malang, Kediri, Jombang, Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya, Lumajang, Bondowoso dan Jember. Agenda ini dilaksanakan dari tanggal 6-13 Januari 2020 (Se-Jawa Timur), 15-19 Januari 2020 (Bondowoso), serta 15-16 Februari 2020 (Jember). Perjalanan dimulai dengan mengunjungi alumni yang ada di daerah Banyuwangi, sebuah petualangan yang pada awalnya hanya terdiri dari 6 orang ketika di Banyuwangi kemudian bertambah menjadi 14 orang ketika sampai di daerah Malang. Selama diperjalanan, banyak sekali berbagai kenangan yang tidak akan pernah terlupakan, baik itu kenangan suka maupun duka, tangis hingga tawa, apapun itu kami hadapi bersama untuk mencapai tujuan kami yaitu bersilaturahim antar sesama keluarga pergerakan. Insiden tidak henti-hentinya menerpa rombongan kami, mulai dari hilangnya handphone ketika diperjalanan, hujan yang tak henti-hentinya turun, hingga berbagai kerusakan dialami oleh beberapa motor yang kami gunakan.

Sambutan hangat selalu kami dapatkan ketika sampai di rumah para alumni. Meski kita belum pernah bertutur sapa satu sama lain tetapi ikatan kekeluargaan itu sangat kami rasakan. Hal ini juga kami rasakan ketika bertemu dengan salah satu perintis PMII Rayon Sastra (nama fakultas sebelum Fakultas Ilmu Budaya) yang pertama yaitu DR. H. Achmad Chudlori, S.S., M.Pd., meskipun terpaut generasi yang cukup jauh, tetapi beliau masih tetap terbuka untuk menceritakan tentang perjuangan pada masa itu. Inilah yang disebut dengan sebuah ikatan batin yang tak pernah terputus walau berbagai jaman telah dilalui. Begitu halnya dengan alumni-alumni yang lain, mereka selalu memiliki cerita perjuangan masing-masing pada jamannya.

Dari berbagai pengalaman serta banyaknya saran yang kami dapat selama agenda Tour Alumni ini, perlu disadari bahwasannya perjuangan mereka dalam mengamalkan nilai-nilai Aswaja serta nilai dasar pergerakan tidak begitu mudah, mereka sangat mengerti betul bagaimana arti berjuang dalam merintis organisasi untuk mencetak pribadi yang selalu memiliki kebermanfaatan bagi orang banyak. Kini tinggal bagaimana kita selaku generasi sekarang harus terus berjuang dalam meneruskan semangat perjuangan yang telah dibangun oleh para pendahulu kita. Sudah saatnya rayon menjadi tempat yang semurni-murninya untuk menempa serta menjadi ladang berproses untuk mencapai apa yang menjadi cita-cita besar PMII. Sudah saatnya kita membangun sinergitas antar pengurus, anggota, serta alumni. Dari situlah akhirnya kita dapat memaknai bahwasannya pergerakan tidak hanya melulu soal politk praktis, tidak melulu soal menang ataupun kalah, tapi juga sebuah silaturahim antar sesama manusia. Karena dari gerakan silaturahim, akan banyak memperoleh ilmu serta pengalaman yang pasti bermanfaat, serta menjadi suri tauladan untuk meningkatkan semangat kita dalam berjuang. Perjalanan panjang yang kita lalui selama beberapa hari ini akhirnya memberikan kita sebuah kelapangan hati yang luas, bahwasannya setiap cobaan yang kita hadapi pasti selalu ada jalan keluar serta mendatangkan kebaikan nantinya.

Silaturahim adalah jembatan kasih sayang. Menjembatani dua sisi yang berbeda terhubung dengan jiwa kasih dan sayang. Jarak boleh terpisah, tapi kebersamaan tetap terjaga. Semoga kita selalu diberikan umur panjang agar dapat bersua di waktu yang tak akan pernah terbayangkan.
Hentikan ratapan dan tangisan, sekali bendera dikibarkan pantang untuk diturunkan, mundur selangkah adalah bentuk penghianatan. Salam Pergerakan!

View Comments (0)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Scroll To Top