Now Reading
Air Liur Bermata Satu

Air Liur Bermata Satu

lelaki itu berjalan sendirian
berdiri, menukik senyum, menggeret mimpi, menelanjangi musim
bising kerikil yang ikut menyeret goresan tatapanya
gadis itu tampak tenang
berdiri di belakang, menanti perih ditabur benihnya
lelaki itu mencureng jail dengan sedikit angkuh
gadis lugu wajah ayu, hanya saja matanya hilang satu
entah menggelinding atau ikut kemanapun ia pergi lalu terlepas dan terinjak
perih rindu bercampur lumpuh dengan senyum tulis masih digaungkannya
lelaki itu berjalan lagi
gadisnya seolah mesin pengintai yang selalu mengikutinya
menyetubuhi manis senyumnya adalah bagian dari tujuan hidup yang mungkin sebentar lagi usai
lelaki angkuh itu meludah ke belakang
jangan mengikutiku setan!
senyumnya semakin manis dengan air liur melumuri wajah ayunya
jangan lupa, aku belahan jiwamu
ludahan selanjutnya sudah tidak terhitung lagi
namun gadisnya tetap ayu dengan satu mata,
mengikutinya, selalu.

View Comments (0)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Scroll To Top