Fana
Oleh: Ach. Tanzilul Furqon
Kita adalah manusia
yang selalu hanyalah dalam kefanaan
Tanah padat yang diberi nyawa oleh Tuhan dijuluki insan yang artinya “Manusia.”
Tanpa sadar;
Kita selalu tepar dengan apa yang kita punya
kita selalu terkapar dengan nafsu birahi yang menyelimuti kita
kita sering sekali modar dengan keinginan-keinginan kita
Dan mungkin kita abadi, Katanya.
Kata yang senang mereka akan hidup selamanya
Kata yang susah mati akan jadi solusinya
Si kaya akan hidup abadi dengan hartanya
sedangkan si miskin sebentar lagi akan mati dibawah tanah
Si koruptor akan mandi dengan uangnya
Si kyai basah kuyup dengan doanya
Pak polisi tertawa banyak orang kemalingan
Malingnya juga tertawa banyak polisi jadi pelakunya
Ada yang mengibarkan agamanya diatas harga dirinya
Ada pula yang menjual harga dirinya diatas agamanya
Si fana oh si fana
Pernahkah kita berfikir, bahwa kita hanyalah makhluq paling tak bermoral
yang merasa sok paling tawakal
berfikir hidupnya akan kekal
padahal jarak kita dan tanah sangatlah dangkal.
Kita hanyalah,
Bukan adalah.
Ilustrasi: https://www.thisiscolossal.com/2015/08/generative-illustrations-of-the-human-form-by-janusz-jurek/