Puisi Lusiana
Kekasihmu
entah sejak kapan hati ini memutuskan
siap menjadi rumahmu, kapanpun kau ingin pulang
entah mengapa diri ini terus ikhlas
walau terkadang hati kecilku tersayat luka
aku bukan pemeran pendukung, namun juga bukan pemeran utama
bukan juga pemeran antagonis, sebelum dia mengetahui semuanya
ingatkah ketika kau dalam gundah gulana
siapa yang kautuju kalau bukan aku?
semua lukamu, akulah yang menyembuhkan
namun tetap saja, orang lain yang kau banggakan
entah apakah boleh aku iri padanya, padahal aku sadar aku siapa
semakin lama, sayatan di hati semakin meluas
namun aku tak bisa berbuat apapun, selain ikhlas
mau tak mau aku harus tetap bungkam
karena jika membuka suara, semuanya akan kacau
pahitnya hidup ini telah lama kunikmati
demi bersamamu, sang pujaan hati
semua pedihnya telah kuderita
karena aku ingin terlihat setia
entah apa yang akan kuputuskan selanjutnya
mengakhiri kisah romantik ini
atau tetap menikmatinya bersamamu
menjadi kekasihmu, kekasih kedua
pengarang: Lusiana Khoirun Nisa’