Review buku “Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah”
“Merasa sedih dan kesepian di tengah keramaian dunia pada dasarnya adalah salah satu fase hidup yang pernah dirasakan oleh setiap manusia.”
Sinopsis
Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah menjadi salah satu buku yang akan menemani para pembaca dalam menjalani proses kehidupan, mulai dari jatuh sampai kembali bangkit dan mencari jalan keluar dari setiap permasalahan.
Perlu disadari bahwa setiap masalah yang kita hadapi sebenarnya merupakan sebuah ujian yang sedang dipersiapkan untuk kita, agar kita bisa menjadi pribadi yang jauh lebih kuat dari sebelumnya. Selain kebahagiaan, kesedihan juga bisa datang tanpa aba-aba, kemudian menorehkan luka dan menguras pikiran kita, di sinilah kita akan merasa kehilangan arah dan tujuan hidup kita. Tapi sebagai manusia, kita harus selalu ingat bahwa sesulit apapun keadaan yang kita alami, kita tidak boleh menyerah karena ada Allah Swt yang selalu menyertai setiap langkah kita.
Perjuangan kita di dunia ini tidak boleh berhenti selama kita masih bisa bernafas, jadi setiap kita merasakan kekecewaan, kita hanya perlu bersabar dan terus berdoa sebelum nantinya kebahagiaan menghampiri hidup kita.
Badai kehidupan akan segera berlalu, pelangi akan segera datang, tetapi keimanan dalam diri kita harus selalu dijaga setiap waktu sampai kapanpun.
“Merasa sedih dan kesepian di tengah keramaian dunia pada dasarnya adalah salah satu fase hidup yang pernah dirasakan oleh setiap manusia.”
Perasaan emosi ini biasanya muncul secara alamiah, terutama saat manusia merasa ada hal-hal yang terjadi di luar ekspektasinya selama ini. Dalam kehidupan, akan selalu ada lika-liku yang harus dihadapi, ada banyak kegagalan yang tak bisa dihindari. Untuk membuatnya menjadi lebih ringan, kita harus mencoba untuk terus menikmati setiap proses yang ada, walau rasanya sangat melelahkan secara fisik maupun mental. Sayangnya, tidak sedikit orang yang merasa kecewa dan putus asa di tengah prosesnya, walau hal ini sebenarnya biasa dialami manusia apabila ada hal-hal yang terjadi di luar kendalinya. Tapi kembali lagi, kita tidak boleh terlalu lama terpuruk dalam kesedihan, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk yang kuat dan akan selalu berusaha bangkit melewati rintangan apapun yang ada dalam kehidupannya. Melalui buku Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah, Alfialghazi juga ingin mengajak kita untuk bisa memeluk setiap kesedihan yang kita rasakan, sebelum nantinya kita berhasil menatap dunia dengan lebih berani.
Isi dari buku
Buku dengan tebal 246 halaman ini berisi berbagai macam kalimat motivasi mengenai kehidupan yang akan dibagi ke dalam 3 bab pembahasan.
Pada bagian pertama, buku ini akan membahas tentang jatuh bangunnya kehidupan, dan berbagai macam pertanyaan yang biasanya sering mengganggu pikiran kita.
Bagian tengah atau bagian kedua akan membahas mengenai cinta, karena cinta pada dasarnya adalah salah satu bagian terbesar yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Pada bagian ini, Alfialghazi banyak memberikan nasihat dan motivasi berbentuk puisi, yang juga diselipkan dengan beberapa analogi kisah Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
Di bagian penutup, buku ini lebih membahas mengenai perjalanan iman, proses hijrah, proses istiqomah, dan hal-hal baik lainnya yang harus kita lakukan semasa hidup.
Dengan pembahasan yang berbeda di setiap babnya, buku ini mampu membuat para pembaca memahami isi bukunya meski tidak membacanya dari awal.